Wednesday, 2 October 2013

Kisah Sam-un Asal Mula Kisah Samson



Kisah ini didapat dari Tafsir Al-Qurtubi dan Insyaalloh bukanlah merupakan sebuah kisah rekayasa. Mungkin pernah mendengar tentang samson kan? Yaa..si kuat yang mempunyai tenaga yang sangat luar biasa itu. Namun siapa sangka kisah tersebut diangkat dari kisah di zaman nabi Musa as.
Namanya adalah Sam’un Al Ghozi eorang yang diberikan kharomah oleh Alloh berupa tubuh yang kuat dan tenaga yang luar biasa hebatnya, ibaratnya tuh otot kawat tulang besi.
Selain itu umurnya pun ribuan tahun. Rambutnya sangat panjang hingga mencapai ujung kaki. Beliau adalah seorang ahli ibadah, selama seribu tahun hidupnya untuk beribadah kepada Alloh, bagaimana beliau makan? Beliau di berikan kharomah lain oleh Alloh, saat di lapar dengan sendirinya makanan keluar dari mulutnya. Subahanalloh.
Suatu hari beliau di perintahkan oleh nabi Musa as untuk menyerang sebuah kerajaan agar mau menyembah Alloh SWT. Akhirnya Sam’un ikut ke medan perang dan dengan mudah mengalahkan prajurit-prajurit kerajaan tersebut.
Sam’un di ikat dengan tali besar (tali kapal) dan dengan mudah dia memutuskan tali tersebut. Lalu diikat dengan rantai besar dan lagi-lagi dengan izin Alloh dia dengan mudah melepaskan ikatan itu.
Akhirnya dari pihak kerajaan mendatangi istri dari Sam’un dan bertanya apakah kelemahan dan Sam’un, dan kerajaan menjanjikan akan memberikan harta yang sangat banyak untuk istrinya.
Sempat hati istrinya tergoyang, namun istrinya menolak dengan halus. Setelah beberapa kali merayu istri Sam’un akhirnya pihak kerjaan menjanjikan satu gunung emas apa bila dia mau memberi tahu kelemahan dari Sam’un.
Dengan segala rayuan pula istri dari Sam’un menanyakan kepada suaminya agar mendapatkan kelemahan dari Sam’un ini. Akhirnya Sam’um pun memberitahu kelemahannya yang terletak pada rambut panjangnya. Kekuatannya akan hilang bila di ikat dengan rambutnya. Singkat cerita istri Sam’un memotong beberapahelai rambut Sam’un memotong beberapa helai rambut Sam’un dan memberikannya kepada musuh.
Keesokan harinya saat di medan perang Sam’un diikat dengan tali yang ditempelkan beberapa helai rambut Sam’un tadi. Apa daya Sam’un tidak berkutik, karna itulah kelemahannya.
Akhirnya Sam’un ditangkap dan dibawa kesebuah tempat seperti koloseum dan disana dia akan disiksa dan akan disaksikan pula oleh ratusan pasang mata.
Diakhir nafasnya dia berdoa: “Ya Alloh bila aku diberikan kesempatan untuk mengalahkan orang-orang dzalim ini, niscaya aku akan beribadah selama seribu tahun lagi.” Dengan izin Alloh sekali hentakan dari tubuh Sam’un tali tersebut lepas dan menghancurkan koloseum itu dan semua orang orang yang hadir di dalam kolosium itu pun tewas. Subhanalloh.
Cerita tentang Sam’un ini sempat heboh di zaman nabi Muhammad SAW. Mereka ingin beribadah selama seribu tahun juga, akan tetapi terbatas oleh umur yang pendek. Lalu turunlah surat Al-Qadr yang berisi tentang ada sebuah malam yang lebih mulia dari seribu bulan.


Kisah Nabi Sam’un Al-Ghazi as Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, “Jumlah para nabi itu adalah 124.000 nabi”. “Lalu berapa jumlah Rasul diantara mereka?” beliau menjawab: “312”. (HR. At-Turmuzy)

Dalam kitab Muqasyafatul Qulub dan kitab Qishashul Anbiyaa karangan Al-Imam Ghazali bahwa Nabi Sam’un Ghozi as memiliki kemukjizatan, yaitu dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana.
Diceritakan bahwa Rasulullah SAW. Berkumpul bersama para sahabat di bulan suci Ramadhan. Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam’un Ghozi as, beliau adalah Nabi dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi. Nabi Sam’un Ghozi as berperang melawan bangsa yang menentang ketuhanan Alloh SWT. Ketangguhan dan keperkasaan nabi Sam’un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafirin saat itu, yakni raja Israil. Akhirnya sang raja Israil mencari jalan untuk menunjukan Nabi Sam’un. Berbagai upaya pun dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas nasehat para penasehatnya diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Sam’un Ghozi, akan mendapat hadiah emas dan pertama yang berlimpah.