Monday, 13 May 2013

Kerusakan Yang Ditimbulkan oleh Gempa Bumi

Intensitas goncangan gempa bumi dapat berbeda-beda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Secara umum goncangan tersebut menimbulkan kerusakan, antara lain:

Pelulukan

Goncangan gempa bumi yang terjadi pada lapisan batuan berbutir halus dan jenuh air, akan terjadinya pelulukan. Peristiwa ini menyebabkan permukaan tanah menjadi lumer seperti bubur.banyak gedung roboh dan jembatan patah yang diakibatkan oleh amblasnya pondasi bangunan tersebut.

Korban Jiwa

Peristiwa gempa bumi dapat mengakibatkan timbulnya korban jiwa, karena tertimpa benda jatuh, kecelakaan lalulintas, dan kepanikan massa. Besar kecilnya jumlah korban jiwa tergantung pada kekuatan gempa bumi, jarak sumber gempa bumi dengan pemukiman penduduk, konstruksi bangunan, waktu kejadian gempa bumi dan kesiapsiagaan masyarakat. Bila kekuatan gempa bumi besar, jarak episenter dekat, konstruksi bangunan tidak tahan gempa, dan terjadi pada malam hari sehingga banyak penduduk berada di dalam rumah, berpotensi untuk mengakibatkan korban jiwa lebih besar.

Retakan Tanah

Gempa bumi dapat juga menyebabkan terjadinya retakan tanah. Retakan tanah terjadi karena daya pikat antar butiran tanah tersebut sangat lemah, sehingga mudah terurai bila terkena goncangan. Jika permukaan dibangun di atas tanah rentan terjadi retakan, akan mengakibatkan kerusakan yang lebih besar, bahkan mengakibatkan kehancuran. Retakan tanah juga dapat mengakibatkan kerusakan sarana dan prasarana seperti jembatan patah, jalan dan jaringan telepon terputus. Apabila terdapat jaringan pipa gas dan kabel listrik, dapat mengakibatkan ledakan dan kebakaran.

Longsoran

Longsoran dapat terjadi pada sebuah daerah perbukitan dengan kemiringan sedang hingga terjal yang tersusun oleh batuan bersifat urai dan lapuk. Longsoran akibat gempa bumi dapat menimbulkan korban di permukiman yang berada di bawah tebing-tebing tersebut. Longsoran akibat gempa bumi yang menelan korban jiwa sebanyak 120 orang, pernah terjadi di Kurima (Papua) pada tanggal 12 Agustus 1989. Gempa bumi Palolo di Propinsi Sulawesi Tengah, tanggal 24 Januari 2005 mengakibatkan longsoran di Desa Sigimpuu sepanjang kurang lebih 300 meter, mengakibatkan kerusakan lahan pertanian.

Kerusakan Sarana dan Prasarana

Bangunan dan fasilitas umum dengan konstruksi tidak tahan goncangan gempa bumi akan beresiko mengalami kerusakan bila terjadi gempa bumi. Kerusakan sarana dan prasarana tersebut dapat mengganggu kehidupan masyarakat dan dapat mengakibatkan korban jiwa.

Kebakaran

Akibat lain dari kejadian gempa bumi adalah kebakaran karena kompor yang masih menyala jatuh serta jaringan pipa gas dan jaringan listrik terputus. Sebagai contoh, gempa bumi di Kobe, Jepang pada tahun 1995, menyebabkan kebakaran karena jaringan pipa gas dan jaringan listrik terputus. Kebakaran ini makin menambah jumlah korban dan harta benda. Di Indonesia, peristiwa kebakaran akibat gempa bumi terjadi di Nabire pada tanggal 6 Februari 2004, karena kompor-kompor yang masih menyala.

0 komentar:

Post a Comment

Tolong kasih masukan...