Sunday 24 October 2010

Dampak Pengembangan Pariwisata

Pariwisata merupakan bagian dari sektor industri di Indonesia yang prospeknya  cerah, dan mempunyai potensi serta peluang yang sangat besar untuk dikembangkan. Peluang tersebut didukung oleh kondisi-kondisi alamiah seperti: letak dan keadaan geografis (lautan dan daratan sekitar khatulistiwa), lapisan tanah yang subur dan panoramis (akibat ekologi geologis), serta berbagai flora dan fauna yang memperkaya isi daratan dan lautannya.
Bill Faulkner (1996): 5 aspek potensi pariwisata Indonesia:
  • Warisan budaya yang kaya
  • Bentang alam yang indah
  • Letak dekat pasar pertumbuhan Asia
  • Penduduk potensial (jumlah & mampu)
  • Tenaga kerja (jumlah dan murah)

Usaha pengelolaan pariwisata mempunyai pengaruh yang tidak dapat dihindari sebagai akibat datangnya wisatawan ke suatu wilayah tertentu yang mempunyai kondisi berbeda dari tempat asal wisatawan tersebut.
Menurut John M. Bryden (1973) dalam Abdurrachmat dan E. Maryani (1998:79) yang menyebutkan suatu penyelenggaraan kegiatan pariwisata dan obyek wisata dapat memberikan setidaknya ada 5 butir dampak positif, adapun dampak positif tersebut yaitu:
  • Penyumbang devisa negara
  • Menyebarkan pembangunan
  • Menciptakan lapangan kerja
  • Memacu pertumbuhan ekonomi melalui dampak penggandaan (multiplier effect)
  • Wawasan masyarakat tentang bangsa-bangsa di dunia semakin luas< Mendorong semakin meningkatnya pendidikan dan ketrampilan penduduk

Abdurrachmat dan E. Maryani (1998:80) menjelaskan pula dampak-dampak negatif yang timbul dari pariwisata secara ekonomi, yaitu :
  • Semakin ketatnya persaingan harga antar sektor
  • Harga lahan yang semakin tinggi
  • Mendorong timbulnya inflasi
  • Bahaya terhadap ketergantungan yang tinggi dari negara terhadap pariwisata
  • Meningkatnya kecenderungan impor
  • Menciptakan biaya-biaya yang banyak
  • Perubahan sistem nilai dalam moral, etika, kepercayaan, dan tata pergaulan dalam masyarakat, misalnya mengikis kehidupan bergotong royong, sopan santun dan lain-lain.
  • Memudahkan kegiatan mata-mata dan penyebaran obat terlarang
  • Dapat meningkatkan pencemaran lingkungan seperti sampah, vandalisme (corat-coret), rusaknya habitat flora dan fauna tertentu, polusi air, udara, tanah, dsb.

Menurut Chohen (1984), dampak pariwisata terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal dapat dikategorikan menjadi delapan kelompok yaitu :
  • Dampak terhadap penerimaan devisa.
  • Dampak terhadap pendapatan masyarakat.
  • Dampak terhadap kesempatan kerja.
  • Dampak terhadap harga-harga.
  • Dampak terhadap distribusi.
  • Dampak terhadap kepemilikan dan kontrol.
  • Dampak terhadap pada pembangunan pada umumnya.
  • Dampak terhadap pendapatan pemerintah.

Perkembangan pariwisata yang sangat pesat dan terkosentrasi dapat menimbulkan berbagai dampak. Secara umum dampak yang ditimbulkan adalah dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari pengembangan pariwisata meliputi; (1) memperluas lapangan kerja; (2) bertambahnya kesempatan berusaha; (3) meningkatkan pendapatan; (4) terpeliharanya kebudayaan setempat; (5) dikenalnya kebudayaan setempat oleh wisatawan. Sedangkan dampak negatifnya dari pariwisata tersebut akan menyebabkan; (1) terjadinya tekanan tambahan penduduk akibat pendatang baru dari luar daerah; (2) timbulnya komersialisasi; (3) berkembangnya pola hidup konsumtif; (4) terganggunya lingkungan; (5) semakin terbatasnya lahan pertanian; (6) pencernaan budaya; dan (7) terdesaknya masyarakat setempat (Spillane, 1989:47).

Dampak Pengembangan Pariwisata

Dampak Positif
  • Terbukanya lapangan kerja disektor pariwisata
  • Memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat yang turut serta memberikan pelayanan kepada para wisatawan yang memerlukan jasanya.
  • Pemerintah mendapat penghasilan berupa pajak penghasilan dan pajak perusahaan atau uang asing yang dibelanjakan oleh wisatawan mancanegara.
  • Mendorong pembangunan di daerah berupa perbaikan sarana dan prasarana dilingkungan daerah karena pemerintah mendapat income yang dapat digunakan untuk sarana dan prasarana yang kurang memadai.
  • Masyarakat menjadi lebih ingin mempelajari budaya serta adat istiadat agar bisa disajikan pada wisatawan dan dapat menjadikan obyek wisata itu menjadi lebih menarik karena atraksi budaya yang disuguhkan lebih variatif.
  • Masyarakat bisa menguasai beberapa bahasa asing agar bisa berkomunikasi dengan wisatawan asing guna menambah pengetahuan dan pengalaman. Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat mengambil keuntungan agar wisatawan lebih akran dalam suasana kekeluargaan.
  • Berbagai sumber daya yang ada digunakan secara optimal sehingga dapat menumbuhkan rasa untuk mencintai potensi sumber daya kita sendiri.

Dampak Negatif
  • Dampak negatif terhadap lingkungan alam yang mencakup gejala alam yang ada di sekitarnya.
  • Dampak negatif terhadap lingkungan binaan yang mencakup perkotaan, sarana dan prasarana, ruang terbuka, dan unsur bentang kota.
  • Dampak negatif terhadap lingkungan budaya yang mencakup nilai-nilai, kepercayaan, perilaku, kebiasaan, moral, seni, hukum, dan sejarah masyarakat.





0 komentar:

Post a Comment

Tolong kasih masukan...